Entitas 9-ID - "Lumut Lampu"
penilaian: +1+x


Info

Judul: Entitas 9-ID — "Lumut Lampu"
Penulis: lemmelemme
Tahun rilis: 2023

Terinspirasi dari spesies lumut Schistostega.

Nomor Entitas: 9-ID

Habitat: Arsitektural, Geologis

Peringatan: Tidak untuk dimakan!

Kegunaan: Bahan Baku, Perawatan Lingkungan

Deskripsi

3Ddabtt.jpg

Lumut Lampu

Entitas 9-ID, atau biasa disebut sebagai Lumut Lampu merupakan sebutan kolektif untuk berbagai jenis lumut yang mampu bercahaya di tempat yang gelap bahkan di tempat yang gelap total. Lumut-lumut ini tidak memiliki yang perbedaan mencolok dengan lumut-lumut dari Frontrooms seperti penampilan dan fungsinya sebagai lumut biasa, namun cahaya yang mereka hasilkan membuat mereka mendapat kategori tersendiri sebagai kelompok lumut yang baru. Penelitian telah dilakukan oleh beberapa Penyintas dan mereka menemukan bahwa lumut-lumut ini melakukan hubungan saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) dengan sejenis bakteri bercahaya asli dari Backrooms. Spesies bakteri bercahaya ini membentuk koloni di dalam sebuah kantung yang dibentuk secara khusus oleh si lumut sebagai tempat tinggal para bakteri tersebut.

Bentuk hubungan antara kedua spesies ini berupa: lumut akan menyediakan nutrisi dari hasil penguraian bahan organik yang ia tempeli untuk para bakteri, lalu sebagai gantinya, bakteri akan menghasilkan cahaya sebagai alat pengolahan nutrisi (fotosintesis) si lumut.

Lumut Lampu akan kehilangan cahayanya jika mereka dibawa ke tempat yang disinari cahaya, mereka akan langsung berubah warna menjadi hijau keabu-abuan dan baru akan bercahaya lagi setelah dibawa ke tempat gelap. Walau begitu, mereka masih toleran terhadap cahaya yang cukup minim/remang-remang dan masih bisa tumbuh dengan normal. Mereka masih dapat bercahaya jika direndam di dalam air dan tingkat intensitas cahayanya akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai sumber penerangan. Warna cahaya yang dihasilkan cukup beragam seperti kuning dan hijau, warna selain itu diketahui sangat jarang untuk ditemukan karena perbedaan warna ini terjadi sangat bergantung dari spesies bakteri bercahaya yang tinggal di dalam tubuh lumut tersebut.

Tingkat intensitas cahaya yang mereka hasilkan biasanya beragam namun tidak pernah sampai menyilaukan pandangan—lebih redup dari lampu neon. Perendaman lumut di dalam air akan memperkuat cahayanya sampai bisa disandingkan dengan sebuah lampu neon atau bohlam biasa, oleh karena itu lumut ini lumayan sering digunakan oleh para Penyintas.

Habitat

SHDzsso.jpg

Koloni kecil Lumut Lampu di sebuah gua.

Mereka dapat ditemukan di berbagai tempat yang gelap nan lembap seperti tembok maupun tanah. Contohnya mereka dapat ditemukan dengan mudah di level-level bertema arsitektur dalam ruangan yang gelap seperti Kuil Hitam karena kondisi lingkungannya yang cocok sebagai tempat tumbuhnya. Selain itu, mereka juga dapat ditemukan di ruang terbuka di atas permukaan yang gelap nan lembap seperti pada Kota Nostalgia, Kampung Industri, dan Megamendung. Mereka tidak menyukai lokasi yang hangat serta kering, tetapi mereka juga tidak akan mampu tumbuh di lingkungan yang terlalu dingin serta terlalu basah. Mereka diketahui dapat tumbuh di atas material apa pun, namun mereka lebih sering terlihat di atas batu, konkrit, dan kayu daripada di atas material lainnya (jarang).

Terdapat sebuah laporan tentang keberadaan koloni Lumut Lampu yang sangat besar berasal dari seorang Penyintas yang menjelajahi sebuah gua bawah tanah berukuran besar dengan sebuah celah kecil pada langit-langitnya, celah tersebut membentuk sebuah tirai cahaya yang mencapai dasar gua yang berupa parit kecil, dan koloni besar Lumut Lampu terlihat mengelilingi tirai cahaya tersebut dari segala sisi. Ukuran koloni itu cukup besar sampai-sampai si Penyintas terpaksa mengambil jalur lain karena jalur gua yang sudah tertutup dan tidak ingin merusak wilayah terang yang berwarna kuning kehijauan itu.

Ekologi

Lumut Lampu tidak tumbuh sebagai parasit jika tumbuh pada tubuh makhluk hidup lain seperti pohon, mereka tumbuh sebagai pengurai yang menyerap nutrisi dari bagian tubuh pohon yang sudah lapuk. Tetapi mereka akan tumbuh sebagai tanaman menumpang (epifit) jika tumbuh pada bagian tubuh pohon yang belum lapuk. Mereka sangat sensitif terhadap kondisi udara seperti keberadaan polusi maupun suhu, mereka dapat mati jika terkena asap maupun terkena paparan panas yang berlebihan. Selain itu mereka juga menjadi rumah dari spesies-spesies entitas yang kecil seperti hewan-hewan kecil, serangga, maupun entitas penerbang berukuran kecil seperti burung.

Keberadaan bakteri di dalam tubuh lumut-lumut ini menjadi alasan mengapa tidak ada satupun entitas yang mau memakan mereka, cahaya yang mereka hasilkan seolah-olah telah menjadi penanda bahwa mereka bukanlah untuk dimakan. Selain itu, cahaya yang mereka hasilkan menjadi sumber cahaya bagi tanaman lain yang tumbuh di sekitar mereka sehingga mereka cukup bermanfaat di alam.

Varietas

Variasi spesiesnya mencakup berbagai jenis lumut umum yang dapat bercahaya sehingga mereka dibedakan dari spesies sama yang tidak bercahaya. Pengkategorian paling umum adalah berdasarkan warna cahaya yang mereka hasilkan, seperti:

  • Kuning (umum)
  • Hijau (umum)
  • Biru (jarang)
  • Merah (jarang)
  • Pink (langka)
  • Ungu (langka)
  • Toska (langka)
  • Jingga (tumbuh berdekatan dengan kuning, langka)
  • Magenta (tumbuh berdekatan dengan pink, langka)
  • Putih (nama umumnya Lumut Suci, sangat langka)
  • Disko (mampu mengubah warnanya, sangat langka)
  • Pelangi (beragam warna dalam satu tubuh, satu laporan)

Semakin langka varietas tersebut maka akan semakin tinggi harga ekonomisnya, selain itu tidak semua orang berani untuk coba-coba membudidayakan varietas langka (dan sangat langka) karena sulitnya dalam mencari penggantinya jika terjadi kegagalan dalam upaya budidaya. Varietas-varietas tersebut biasanya hanya akan dibiarkan tumbuh di habitatnya dan cukup dijaga oleh para aktivis lingkungan.

Kegunaan

Sesuai namanya, Lumut Lampu digunakan sebagai penerangan alternatif jika tidak ditemukan sumber cahaya umum seperti lampu maupun api bahkan telah lama digunakan oleh para Penyintas di Backrooms. Pemanfaatan Lumut Lampu telah menjadi pengetahuan umum di banyak koloni Backrooms sehingga para Penyintas baru biasanya bisa mendapatkan pengetahuan tersebut dari Penyintas yang lebih senior. Di bawah merupakan petunjuk pemanfaatan yang paling umum digunakan oleh banyak Penyintas yaitu dengan dijadikan sebagai sebuah lentera.

Petunjuk Pembuatan Lentera Lumut Lampu

Alat dan Bahan

  • Wadah penampung bening dengan penutup,
  • Lumut Lampu (jumlah tergantung kebutuhan akan tingkat keterangan cahaya),
  • Air (Air Almon untuk memperpanjang durasi maksimum).

Cara Membuat

  • Masukkan Lumut Lampu ke dalam wadah,
  • Rendam dengan air sampai memenuhi wadah lalu tutup wadah,
  • Guncangkan wadah sampai Lumut Lampu bercahaya terang,
  • Lentera Lumut Lampu sudah dapat digunakan.

Peringatan! Satu kilogram Lumut Lampu yang dijadikan lentera biasanya hanya mampu bercahaya selama 60 jam saja di dalam air biasa dan 70 jam di dalam Air Almon!

Selain itu, beberapa koloni Penyintas diketahui telah mengembangbiakkan Lumut Lampu untuk berbagai keperluan terutama sebagai penerangan utama maupun untuk merawat lingkungan. Dikarenakan sifat mereka yang cenderung mudah tumbuh, banyak Penyintas yang mengambil lalu mengembangbiakkan Lumut Lampu, terutama jika Penyintas mampu menghadirkan kondisi lingkungan yang tepat (seperti tingkat suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya yang tersedia) maka jumlah lumut yang tumbuh akan sangat melimpah. Lumut Lampu yang telah mati dapat digunakan sebagai pupuk kompos atau sebagai media pembiakan Lumut Lampu baru. Mencampurkan pewarna ke dalam air dengan pewarna akan mengubah warna cahaya Lumut Lampu sehingga memberi bonus estetika, namun melapisi permukaan lentera dengan plastik atau cat tipis warna-warni jauh lebih disukai oleh para Penyintas.

Lumut Lampu juga dapat digunakan sebagai senjata yaitu dengan memodifikasi air yang digunakan untuk merendam si lumut, formula campuran yang tepat akan membuat Lumut Lampu bersinar dengan sangat terang layaknya bom cahaya. Informasi untuk membuat senjata ini telah dibatasi setelah terjadinya upaya penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Lumut Lampu juga dapat digunakan sebagai alat penunjuk arah di dalam kegelapan seperti menanamnya di lantai maupun di tembok, selain itu juga bisa ditanam membentuk tulisan untuk mempermudah dalam memberikan informasi di wilayah yang gelap.

Kultur Budaya

Lumut Lampu diketahui sudah lama dikenal oleh umat manusia di Backrooms bahkan sudah tidak diketahui lagi kapan pertama kali manusia mulai memanfaatkan lumut-lumut ini. Sebuah kisah telah menyebar di antara Penyintas yang di mana kisah ini diperuntukkan sebagai dongeng anak-anak, kisah tersebut menceritakan tentang sosok "malaikat" yang memberi suatu desa sebuah bibit lumut ajaib yang dapat menangkal makhluk-makhluk jahat yang datang dari kegelapan. Diketahui kisah ini sebenarnya merujuk pada pemanfaatan Lumut Lampu sebagai alat penerangan dan telah diajarkan sejak dini pada anak-anak di Backrooms.


Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License